Wisata 3 Desa Adat Di Lombok

//iklan
//iklan
Wisata 3 Desa Adat Di Lombok - Wisata Lombok menyimpan sejuta keindahan alamnya dan ragam budaya yang di cerminkan oleh masyarakat lombok yang telah ada sejak zaman dahulu kala, kehidupan tradisional masyarakat lombok masih tetap terjaga seiring zaman berkembang hingga sekarang, berikut ini adalah 3 Wisata Desa Adat Tradisonal di lombok yang masih tetap terjaga kelestarian dan adat istiadat yang masih di pegang teguh hingga sekarang.

1. Desa Adat Sade (Lombok Tengah)


Kampung Sade merupakan kampung tertua di Lombok Tengah, Dihuni lebih dari 700 orang
Dan 1 keturunan, Hanya boleh menikah dengan sepupu sendiri dengan sistem kawin lari.
Keluarga perempuan akan merasa terhina jika anaknya dilamar baik baik. Harus dibawa lari tanpa sepengetahuan keluarga perempuan. Dan pihak keluarga laki-laki akan mengutus perwakilan untuk memberi tahu bahwa si perempuan dibawa lari.

Desa Adat Sade
Sebagian besar berprofesi sebagai petani dan penenun untuk perempuannya, desa sade masih menyuguhkan suasana perkampungan asli pribumi Lombok.
Bangunan rumah yang terkesan sangat tradisional dimana atapnya dari ijuk, kuda kuda atapnya memakai bambu tanpa paku, tembok dari anyaman bambu, dan langsung beralaskan tanah.
Orang Sasak Sade menamakan bangunan itu 'bale' yang dalam bahasa indonesianya yaitu rumah, ada delapan bale yaitu Bale Tani, Jajar Sekenam, Bonter, Beleq, Berugag, Tajuk dan Bencingah. Bale-bale itu dibedakan berdasarkan fungsinya.

2. Desa Adat Sembagek Bayan (Lombok Utara)

Kampung Adat Sembagek merupakan salah satu desa tradisional di Pulau Lombok yang masih menjalankan dan menjaga adat istiadat kehidupan asli Suku Sasak-Bayan. Pola permukiman mengelompok di Desa Adat Bayan terbentuk oleh kondisi alam yang berbukit bukit dan berdasarkan sistem kekerabatan yang kuat dalam kehidupan masyarakatnya.
Desa Adat Sembagek Bayan
Bagi yang ingin menikmati sensasi kehidupan tempo dulu, tanpa listrik, tanpa minyak gas, tanpa minyak goreng untuk memasak dan bahan bangunan tanpa ada unsur besi nya ya di desa ini anda dapat menemukannya.
Kampung Adat Sembagek berada di Desa Sukadana Kecamatan Bayan Lombok Utara.
Mayoritas penduduk DesaBayan memeluk agama Islam, Ini adalah Masjid Kuno Bayan Beleq. Masjid Agungnya orang Bayan. Dipercaya mesjid ini menjadi simbol masuknya wali songo pada abad ke 16, yaitu sunan Ampel ke bayan, untuk menyempurnakan agama Islam yang dianut penduduknya.
Kata Bayan berasal dari kata Bayanullah yang artinya Cahaya Ilahi, Mereka adalah orang-orang yang lahir dengan takdir memberikan cahaya untuk orang-orang disekelilingnya.
Mereka menganut Islam semenjak dahulu kala, Konon asal muasal nya orang Lombok menganut agama Islam karena mereka, coba perhatikan arsitekturnya, tanah yang miring tidak mereka ratakan, mereka buat panggung dari batu untuk meratakan lantai bangunannya.
Orang Bayan seperti orang orang desa adat lainnya, percaya bahwa alam tidak boleh diubah tapi harus disiasati.

3. Desa Adat Sembalun (Lombok Timur)

Sembalun berasal dari kata Sembah dan Ulun yang Artinya peradaban pertama atau masyarakat pertama di Lombok. Menyembah kepada yang di atas, pimpinan, atau sembah berjamaah.

Masyarakat Sembalun merupakan masyarakat pendatang dari Persia, India dan Paqsai, yang datang pada abad ke-7. Saat ini di Sembalun, warga Sulawesi, Jawa, Bali dan Sumatera hidup sasak atau bersama.
Desa Adat Sembalun
Terdapat rumah adat sebagai bukti adanya masyarakat adat Sembalun Lawang, yaitu Rumah Adat Desa Beleq, Rumah Adat Ketapahan, Rumah adat Montong Mentagi. Bahkan satu-satunya rumah adat yang berusia ribuan tahun ada di Sembalun dan situs-situs budaya.

Kawasan Rumah Adat Sembalun Bumbung dapat dijumpai di Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun kabupaten Lombok Timur. Rumah Adat ini dibuka untuk umum dan boleh di kunjungi kapan saja.
Desa Adat Sembalun
Arsitek rumah adat ini dimana, atap rumah adat nya terbuat dari jerami atau rai (daun Ilalang) dan berdinding anyaman bambu (bedek). Lantainya dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau dan abu jerami. Campuran tanah liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah mengeras, sekeras semen. Pengetahuan membuat lantai dengan cara tersebut diwarisi dari nenek moyang mereka. Seluruh bahan bangunan (seperti kayu dan bambu) untuk membuat rumah adat didapatkan dari lingkungan atau alam sekitar mereka, bahkan untuk menyambung bagian-bagian kayu tersebut, mereka menggunakan paku yang terbuat dari bambu. Rumah adat suku Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit dan rendah, dan tidak memiliki jendela.

Ya itulah 3 Desa Adat Terkenal Di Lombok yang masih ada hingga sekarang dan tetap memegang adat istiadatnya, bagi yang berwisatawan ke lombok jangan lupa untuk datang ke 3 desa ini untuk lebih mengenal masyarakat asli lombok.
//iklan

0 Response to "Wisata 3 Desa Adat Di Lombok"

Post a Comment

Selalu Tinggalkan Komentar untuk Kemajuan Blog ini :)