Bisnis Batu Bata Merah Korleko Semakin Mendunia

//iklan

//iklan

Bisnis Batu Bata Merah Korleko Semakin Mendunia - Di saat semakin banyaknya inovasi dalam hal bahan-bahan bangunan. Seperti, penggunaan batako ataupun bata ringan. Batu bata merah hasil karya masyarakat di Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur tetap bertahan. Meskipun, tidak selancar puluhan tahun silam, dimana teknologi bangunan belum terlalu berkembang di daerah ini.

Para pengusaha batu bata merah di Korleko tetap menunjukkan eksistensinya hingga saat ini. Hal ini terbukti dengan jumlah pengusaha yang mendekati angka 100 orang, dengan kepemilikan lokasi pembuatan batu bata merah yang bisa lebih dari satu tempat.

Batu bata merah buatan masyarakat di kawasan ini memiliki kualitas yang tinggi. Terutama, dari sisi kekuatan. Bila dibandingkan dengan batu bata merah hasil daerah lain, kekuatannya sangat kontras dengan perbandingan satu lawan tiga. Kualitas inilah yang menjadi daya tarik tersendiri yang melekat, sehingga, banyak masyarakat yang memburunya. Konsumen batu bata merah asal Korleko, bahkan beredar hingga wilayah Kota Mataram.

Salah seorang pengusaha batu bata merah asal Korleko yang menggeluti usaha ini sejak 2001 lalu, Muhammad Fauzi kepada Kancanta mengatakan kualitas batu bata merah hasil buatan pekerjanya dapat diandalkan. Kualitas ini yang tetap dijaga agar dapat mempertahankan eksistensinya di tengah serbuan bahan bangunan serupa yang menggunakan teknologi kekinian.

“Dengan adanya batako dan batu bata ringan, sedikit berpengaruh pada jumlah pemasaran kita. Namun, karena kualitas tetap terjaga. Batu bata merah buatan kita masih tetap bisa bersaing. Saya sering mendapat permintaan untuk menyuplai kebutuhan proyek rumah kumuh di sejumlah desa. Batu bata merah yang kita buat, kekuatannya tak dapat diragukan lagi. Dengan ukuran 10x22x4,8, batu bata merah asal Korleko dapat digunakan pada proyek-proyek yang didanai pemerintah. Apalagi, bagi masyarakat yang sudah mengetahui kekuatannya. Permintaan dari luar Lombok Timur, seperti dari Lombok Tengah dan Kota Mataram masih tetap ada”, terangnya di Korleko, Selasa (10/11).

Tarif yang digunakan untuk pembelian batu bata merah berbeda sesuai jauh dekatnya jarak tempuh, karena mempertimbangkan biaya transportasi. Untuk wilayah Selong dan sekitarnya, dikenakan harga 425 ribu per seribu bata dengan pola bebas biaya angkut. Sedangkan, bagi daerah di luar itu disesuaikan dengan harga maksimal untuk pengiriman ke Kota Mataram sebesar 500 ribu per seribu bata.

Sumber : KancantaRadio*com

//iklan